Aliansi Masyarakat Panjang Bersatu dengan tegas menolak provokasi dari beberapa oknum yang mengatasnamakan warga Panjang dalam menyikapi penanganan banjir yang terjadi di Kampung Bahari, Kampung Baru Panjang Utara, dan Panjang Selatan. Mereka mengecam keras sikap arogan dan tidak beretika yang ditunjukkan oleh oknum-oknum tersebut, khususnya yang mengaku sebagai mahasiswa.
Tokoh masyarakat dan pemuda setempat mengecam keras aksi demonstrasi yang dilakukan di depan Pemkot Bandar Lampung. Para demonstran seolah-olah menuduh pemerintah kota lamban dalam menangani bencana banjir dan menzalimi warga Panjang. Namun, pernyataan tersebut dibantah keras oleh warga. Mereka justru menyampaikan rasa terima kasih atas respon cepat pemerintah dalam evakuasi dan pemulihan pasca banjir bandang yang terjadi pada 21 April 2025. Warga menyatakan bahwa Walikota Bandar Lampung, bahkan telah turun langsung ke lokasi bencana pada malam hari di tengah hujan. Kehadiran Camat, TNI-Polri, BPBD, Damkar, dan Pol PP juga turut membantu proses evakuasi.
Pernyataan-pernyataan yang tidak pantas dilontarkan terhadap Walikota dianggap sebagai penghinaan oleh warga Panjang. Mereka menegaskan bahwa Walikota adalah pemimpin yang dipilih dan dihormati. Aliansi Masyarakat Panjang Bersatu memberi ultimatum kepada oknum-oknum yang terus melakukan provokasi dengan mengatasnamakan warga. Mereka menegaskan bahwa warga Panjang tidak pernah terlibat dalam aksi demonstrasi tersebut dan akan menghadapi langsung siapa pun yang kembali melakukan hal serupa. Sikap warga Panjang sangat jelas: mereka menolak keras tindakan provokatif tersebut.