Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
BeritaBerita BolaOlahraga

Sepatu Beda Warna, Gaya Unik Pemain Muda Bandung di MilkLife Soccer Challenge

35
×

Sepatu Beda Warna, Gaya Unik Pemain Muda Bandung di MilkLife Soccer Challenge

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Dua pemain muda tim Bandung All Stars mencuri perhatian di MilkLife Soccer Challenge All Stars (MLSC All Stars) di Kudus, Jawa Tengah. Riyanti Saffana Suryani (nomor punggung 17) dan Nhatasya Al-Syafira Septiani Putri (nomor punggung 12) tampil unik dengan sepatu berbeda warna. Saat ditanya alasannya, Nhatasya menjawab polos, “Biar kereeen!”, sementara Riyanti menambahkan, “Lebih nyaman kalau bermain dengan warna yang berbeda.” Uniknya, kedua pemain yang usianya belum 15 tahun ini mengaku tidak mengenal legenda Timnas Indonesia, Rochi Puttiray, yang juga dikenal dengan gaya sepatu berbeda warna.

Dalam pertandingan kedua melawan Solo, Bandung menang 2-0. Kemenangan ini dikomentari kedua pemain dengan polos dan lucu. Nhatasya menjelaskan kemenangan mereka karena arahan pelatih untuk berani duel, sedangkan kekalahan di pertandingan pertama disebabkan karena kurang sarapan, hanya minum susu saja. “Karena tadi kami belum makan,” ujar mereka kompak.

Example 300x600

Bandung kini memiliki tiga poin dan masih berpeluang lolos ke semifinal jika mampu mengalahkan Kudus di pertandingan berikutnya. Pertandingan melawan Kudus akan menjadi penentu nasib Bandung di MLSC All Stars. Semoga Nhatasya dan Riyanti sudah sarapan sebelum pertandingan nanti!

Sumber Artikel :
https://www.bola.com/indonesia/read/5894844/lucunya-2-pemain-belia-asal-bandung-yang-gunakan-sepatu-beda-warna-di-milklife-soccer-challenge-all-stars-komentarnya-polos
.

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita

Pringsewu ,Retorikalampung.com – Puluhan warga dan emak-emak di RT 06 dan RT 07 Lingkungan IV, Kelurahan Pringsewu Timur, Kecamatan Pringsewu, Kabupaten Pringsewu geruduk rumah indekos yang diduga menjadi tempat melepas syahwat. Aksi damai para warga dengan memasang banner berisi tulisan “menolak adanya prostitusi berkedok kos-kosan” ini, lantaran mereka merasa “geram” dengan aktifitas keluar dan masuk…